Rabu, 20 November 2013

PENINGKATAN TENAGA MESIN DENGAN CARA PEMADATAN KOMPRESI PADA MESIN

PENINGKATAN TENAGA MESIN DENGAN CARA PEMADATAN KOMPRESI PADA MESIN



Cara-Cara Memadatkan Kompresi
              Arianto (2011) mengemukakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memadatkan kompresi yaitu piston dapat diganti dengan model racing, mengelas head silinder pada ruang pembakarannya, membubut/memapras blok silinder pada bagian atas, mendekatkan deck clearance, dan membubut atau  memapras head silinder.
Dari beberapa cara tersebut ada satu cara yaitu membubut/memapras head silinder yang hampir tidak pernah digunakan oleh sebagian besar orang karena dianggap hanya sedikit berdampak pada tenaga mesin motor. Padahal, apabila cara ini diperhitungkan dengan baik dan benar maka akan dihasilkan daya dan tenaga yang maksimal.
Arianto (2011) berpendapat bahwa “memapras head silinder adalah suatu cara yang dilakukan untuk memadatkan kompresi dengan cara membubut atau memapras bagian head silinder agar ruang pembakarannya menjadi lebih kecil”. Dalam proses pengerjaanya cara ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap perhitungan, pemaprasan/pembubutan, pemasangan, dan uji coba.
Pada tahap perhitungan, jenis kendaraan akan mempengaruhi dalam proses perhitungan kompresi pada kendaraan tersebut. Karena pada dasarnya setiap kendaraan memiliki karakter yang berbeda, sehingga dalam proses pehitungannya juga berbeda. Tahap ini dilakukan ketika kendaraan masih dalam keadaan standar, yaitu pada saat sebelum mesin dipapras. Perhitunga tersebut meliputi perhitunggan tekanan kompresi awal, kompresi rasio/perbandingan kompresi, volume ruang bakar, dan tekanan kompresi yang dikehendaki.
Setelah tahap perhitungan selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah tahap pemaprasan/pembubutan. Tahap ini harus dikerjakan sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ini juga sangat membutuhkan ketelitian dalam proses pengerjaannya, karena tahap ini adalah tahap inti dari proses pengarjaan pemadatan kompresi. Ketelitan dalam tahap ini meliputi keteltian pemaprasan/pembubutan yaitu pemaprasan harus tepat sesuai dengan perhitungan, permukaan yang dipapras harus rata dan halus, serta harus presisi agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Setelah tahap pemaprasan/pembubutan selesai dilakukan, tahap selanjut-nya yang harus dilakukan adalah tahap pemasangan. Tahap ini adalah tahap ketiga dari proses pemadatan kompresi, yang tidak kalah pentingnya dari proses-proses sebelumnya. Tahap ini sebaiknya dilakukan oleh teknisi-teknisi andal karena tahap ini dibutuhkan ketelitian yang tinggi dalam proses pemasangannya, agar tidak terjadi kebocoran pada head silinder. Karena ketika head silinder mengalami kebocoran maka kendaraan tersebut tidak dapat mengeluarkan tenaga secara maksimal, bahkan tidak dapat hidup.
Setelah tahap pemasangan, tahap yang selanjutnya akan dilakukan adalah tahap uji coba. Tahap ini adalah tahap akhir dalam proses pemadatan kompresi. Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mencoba dan membandingkan tenaga mesin sebelum dan sesudah pemadatan kompresi, apabila setelah pemadatan kompresi tenaga mesin menjadi bertambah maka proses pemadatan kompresi dengan menggunakan cara memapras head silinder dapat dikatakan sukses. Sebaliknya apabila setelah pemadatan kompresi tenaga tidak bertambah maka proses pemadatan dikatakan tidak sukses, dan masih harus diteliti lagi penyebab-nya.
Daryanto (1999:13) berpendapat bahwa “perbandingan antara isi silinder di atas torak pada TMB dan isi silinder di atas torak pada TMA danamakan perbandingan kompresi atau kompresi rasio”. Dalam hal ini perhitungan kompresi rasio atau perbandingan kompresi juga sangat menentukan keberhasilan dalam pemadatan kompresi. Perhitungan ini akan dilakukan setelah head silinder selesai dipapras, setelah itu head silinder dipasang  pada mesin. Kemudian mesin tersebut akan diukur tekanan kompresinya dengan menggunakan suatu alat yang bernama compresi tester.
Compresi tester adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan kompresi pada suatu mesin motor. Alat ini dipasang pada bagian busi sehingga ketika mesin motor  di starter menggunakan kick starter maka mesin tersebut secara otomatis akan menghasilkan kompresi yang akan langsung dapat diukur dan diketahui besar kompresinya dengan menggunakan alat tersebut. Alat ini juga dapat memberi gambaran tentang keadaan motor, katup-katup bocor, ring piston, atau packing head silinder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar