Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, perkembangan internalisasi nilai-nilai terjadi melalui identifikasi dengan orang-orang yang dianggapnya sebagai model. Bagi para ahli psikoanalisis, perkembangan moral dipandang sebagai proses internalisasi norma-norma masyarakat dan dipandang sebagai kematangan dari sudut organik biologis. Menurut psikoanalisis, moral dan nilai menyatu dalam konsep superego yang dibentuk melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah yang datang dari luar (khususnya orang tua) sedemikian rupa, sehingga akhirnya terpencar dari dalam diri sendiri.karena itu,orang-orang yang tidak mempunyai hubungan yang harmonis dengan orang tuanya di masa kecil, kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan super-ego yang cukup kuat, sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melanggar norma masyarakat. Beberapa sikap orangtua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak, di antaranya sebagai berikut.
a. Konsisten dalam mendidik anak dilarang
Ayah
dan ibu harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dan melarang atau
membolehkan tingkah laku tertentu kepada anak. Suatu tingkah laku anak yang
dilarang oleh orangtua pada suatu waktu, harus juga dilarang apabila dilakukan
kembali pada waktu lain.
b. Sikap
orangtua dalam keluarga
Secara
tidak langsung, sikap orangtua terhadap anak, sikap ayah terhadap ibu, atau
sebaliknya, dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, yaitu melalui proses
peniruan (imitasi). Sikap yang sebaiknya dimiliki oleh orangtua adalah sikap
kasih sayang, keterbukaan, musyawarah (dialogis), dan konsisten.
c. Penghayatan
dan pengamalan agama yang dianut
Orangtua
merupakan panutan (teladan) bagi anak, termasuk di sini panutan dalam
mengamalkan ajaran agama. Orangtua yang menciptakan iklim religius (agamis),
dengan cara membersihkan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama kepada
anak, maka anak akan mengalami perkembangan moral yang baik.
d. Sikap
konsisten orangtua dalam menerapkan norma
Orangtua
sebaiknya menjadi cintoh positif bagi anak – anaknya, bukan hanya sekedar
member contoh. Karena itu, orang-orang yang tak mempunyai hubungan yang harmonis
dengan orang taunya dimasa kecil, kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan
superego yang cukup kuat, sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering
melanggar norma masyarakat..
Teori-teori lain yang non
psikoanalisi beranggapan bahwa hubungan anak-orang tua bukan satu-satunya
sarana pembentukan moral. Para sosiolog beranggapan bahwa masyarakat sendiri
mempunyai peran penting dalam pembentukan moral.tingkah laku yang terkendali
disebabkan oleh adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai
sanksi-sanksi tersendiri buat pelanggar-pelanggarnya.
Didalam usaha membentuk tingkah laku
sebagai pencerminan nilai-nilai hidup tertentu ternyata faktor lingkungan
memegang pean penting. Diantara segala unsur lingkungan sosial yang
berpengaruh, yang tampaknya sangat penting adalah unsur lingkungan berbentuk
manusia yng langsung dikenal atau dihadapi oleh seseorang sebagai perwujudan
dari nila-nilai tertentu. Dalam hal ini lingkungan sosial berfundsi sebagai
pendidik dan pembina. Makin jelas sikap dan sifat lingkungan terhadap nilai
hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya untuk membentuk atau
meniadakan tingkah laku yang sesuai.
Dalam usaha membentuk tingkah laku
sebagai pencerminan nilai-nilai hidup terterntu, banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan moral, diantaranya yaitu:
1)
Faktor tingkat harmonisasi hubungan antara orang tua dan
anak.
2)
Faktor seberapa banyak model (orang-orang dewasa yang
simpatik, teman-teman, orang-orang
yang terkenal dan hal-hal lain) yang diidentifikasi oleh anak sebagai gambaran-
gambaran ideal.
3)
Faktor lingkungan memegang peranan penting. Diantara segala
segala unsur lingkungan social yang berpengaruh, yang tampaknya sangat penting
adalah unsur lingkungan berbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi
oleh seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu.
4)
Faktor selanjutnya yang memengaruhi perkembangan moral
adalah tingkat penalaran. Perkembangan moral yang sifatnya penalaran
menurut Kohlberg, dipengaruhi oleh perkembangan nalar sebagaimana
dikemukakan oleh piaget. Makin tinggi tingkat penalaran seseorang menrut
tahap-tahap perkembangan piaget, makin tinggi pula tingkat moral
seseorang.
5)
Faktor Interaksi sosial dalam memberik kesepakatan pada anak
untuk mempelajari dan menerapkan standart perilaku yang disetujui masyarakat,
keluarga, sekolah, dan dalam pergaulan dengan orang lain.
cot
BalasHapusMin mengapa anak suka sekali membentak kepada org tua?
BalasHapus